Selasa, 22 Februari 2011

Sungai Buatan di Seoul

Pada awal perkembangan Korea, banyak penduduk yang bermigrasi ke kota Seoul.Mereka banyak membangun rumah-rumah gubuk, persis dengan pemandangan yang seringkitalihatdiberbagaisungaidi Jakarta. Secara pelan-pelan sungai kotor tersebut ditutup dengan beton yang akhirnya memanjang sejauh 5,8 kilometer.Semasa Presiden Park Chung-hee, sungai tersebut kemudian diubah menjadi jalan raya. Bahkan di atasnya dibangun pula jalan layang untuk memberikan akses kepada para pengendara mobil. Langkah inilah yang pada masa itu disebut sebagai contoh keberhasilan pembangunan Korea. Pada Juli 2003, ketika Lee Myung-bak menjadi Wali Kota Seoul (sekarang ini Presiden), beliau memutuskan untuk mengubah jalan layang tersebut kembali kepada asalnya, menjadi sungai.

Proyek ini memakan anggaran cukup besar dan menuai kritik sangat tajam pada masa pembangunannya. Dalam pembangunan kembali sungai tersebut, pada saat semua beton penutup sudah dibuka kembali, ternyata sungainya pun telah kering.Karena itu,akhirnya dibuat sungai buatan di tempat tersebut sepanjang 6 kilometer. Berkubikkubik air bersih harus dipompakan ke tempat tersebut dan dialirkan sepanjang sungai tersebut. Arsitektur sungai buatan itu demikian indah, dikombinasikan dengan taman yang selalu asri. Jadilah sungai buatan tersebut menjadi tempat rekreasi yang sangat populer bagi warga di kota Seoul, dan menjadi tempat tujuan pariwisata.

Sungai,yang sering menimbulkan citra mengerikan dan membahayakan, diubah menjadi sangat bersahabat dengan manusia. Di sepanjang sungai tersebut dibangun batu-batuan tiruan,yang memungkinkan kita menyeberang sungai dengan meloncati batubatu tersebut.Di waktu malam permainan lampunya juga menimbulkan daya tarik tersendiri.Akhirnya Seoul memiliki tempat rekreasi sepanjang 6 kilometer yang dipergunakan oleh warga, termasuk para karyawan kantor, sebagai tempat beristirahat. Pembangunan Sungai Cheonggyecheon tersebut juga berhasil menumbuhkan kawasan perekonomian baru.

Di sepanjang sungai tersebut dewasa ini banyak menjulang gedung-gedungtinggi,restoran,dan kedai kopi seperti Starbucks dan sebagainya.Pembangunan sungai itu selain menciptakan pusat keindahan baru ternyata juga memiliki dampak multiplier yang besar bagi perekonomian kota Seoul.


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar